Cara Agar Ban Kendaraan Awet

Image result for gambar ban aus

Ban memiliki peran penting bagi sebuah mobil antara lain meredam kejutan-kejutan yang ditimbulkan oleh keadaan permukaan jalan dan mencegah kejutan ini tidak berpindah ke bodi mobil, karenaitu ban memerlukan perawatan agar peformanya tetap gemilang. Berikut saya tuliskan beberapa tips agar ban awet tidak cepat rusak, yaitu :

 1. Cek kondisi ban secara konsisten.Tekanan angin harus sesuai dengan ukuran ban karena akan membuat bidang kontak ban lebih baik dan merata sehingga lebih tahan lama. Jika tekanan angin tidak merata maka pengikisan ban akan cepat terjadi dan menyebabkan ban aus atau pecah.
 2. Lakukan uji spoooring dan balancing setiap 5.000 KM untuk mengetahui keselarasan roda dan putaran roda berputar pada titik yang sama, mengingat kondisi jalan yang berbeda-beda.
 3. Mengemudi dengan wajar danTerapkan perilaku berkendara yang baik dan benar seperti tidak melakukan pengereman mendadak.
4. Perhatikan beban kendaraan jangan sampai over load. kendaraan yang sering membawa beban berat akan mempengaruhi umur ban.
 5. Usahakan hindari jalan. rusak. berkendaralah dengan bijak dan tidak ngebut sehingga ketika anda melewati jalan rusak yang rusak anda bisa menghindarinya.
6. Menikunglah dengan normal. Menikung dengan kecepatan agak tinggi akan menyebabkan gesekan ban dengan jalan akan semakin besar.

CARA MERAWAT BATERAI / AKI AGAR AWET

Image result for gambar merawat aki mobil
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk menyuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya. Karena begiti pentingnya aki pada kendaraan maka sebagai pemilik kendaraan harus merawat aki dengan baik agar aki tidak cepat soak sebelum waktunya. Nah berikut  ada beberapa tips agar aki anda awet :.

1.      Jaga ketinggian air aki agar tidak berkurang melewati batas minimum. Waktu yang pas untuk mengecek minimal  2 bulan sekali. Hal ini untuk mencegah kerusakan elemen-elemen yang ada di dalam aki
2.      Jagalah kebersihan terminal aki. Pastikan tidak ada serbuk putih hasil oksidasi kimia. Kalau ada oksidasi, segera siram dengan air panas, dan gosok dengan sikat untuk menghilangkan serbuk putih tersebut.
3.      Pastikan semua peralatan elektronik telah dimatikan sebelum Anda mematikan mesin mobil.
4.      Hindari pemakaian audio, TV, aksesoris kelistrikan lainnya yang berlebihan sehingga konsumsi listrik menjadi besar. sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada pihak pemasang audio karena aki standar hanya digunakan untuk kelistrikan standar.
5.      Sebaiknya aki dibungkus dengan alumunium foil yang bisa tahan panas, karena kondisi panas yang disebabkan mesin mobil ternyata dapat menurunkan umur dan kemampuan aki.
6.      Panaskan mobil secara teratur meskipun Anda tidak menggunakannya  untuk menjaga agar aki tetap terisi.
7.       Hindari korosi / korosi. Korosi atau karat pada terminal aki dapat memperpendek umur aki.
8.      Pastikan tidak ada kabel yang longgar serta periksa pula dudukan aki. Dudukan aki yang berkarat dianjurkan untuk diganti. Dudukan yang rusak atau berkarat berpotensi membuat posisi aki tidak stabil sehingga akan bergetar atau bergeser posisi yang pada gilirannya memperpendek umur aki.  
Itulah beberapa tips merawat baterai / aki kendaraan agar awet, semoga bermanfaat.




           

SISTIM KONTROL ELEKTRONIK SISTEM PENGAPIAN PADA MOBIL EFI

Tujuan pengontrolan mesin pada sistem pengapiannya adalah untuk dapat memberikan sistem pengapian yang optimal hingga dapat tercapai torsi yang optimum, emisi gas buang yang rendah, irit bahan bakar dan pengendaraan/pengendalian yang baik serta meminimalkan engine knock. Data  dasar untuk timing pengapian (Base Engine Timing Value) yang mengacu pada beban dan putaran mesin tersimpan dalam ROM pada Electronic Control Unit (ECU). Data-data yang diterima ECU diolah untuk mencapai tujuan yang diharapkan seperti diatas. Koreksi terhadap waktu pengapian juga dibutuhkan guna mengakomodir efek temperatur, EGR, start pada saat panas, tekanan udara dan engine knock. Pada kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis, timing ignition digunakan untuk memvariasikan torsi mesin agar memudahkan dalam pemindahan kecepatan ataupun pengontrolan putaran idle, Lamanya kumparan primer coil igniton mendapatkan pengaliran arus mempengaruhi kwalitas tegangan yang dihasilkan sehingga membutuhkan pengontrolan waktu dan besarnya arus yang mengalir. Data waktu pengaliran arus listrik kepada koil tersimpan dalam ECU dan penyalurannya berdasarkan sinyal putaran mesin (RPM) dan tegangan baterai.                   

Pada sistem ini  control Unit tidak langsung terkait dengan actuator pengapian yaitu ignition coil. Model ini masih menggunakan system penguat (amplifikasi) dan umumnya dikenal sebagai modul pengapian atau terkadang disebut sebagai power transistor, bergantung dari jenis yang ada.  Pada jenis terbaru dari Engine Management Sistem adalah dengan mengintefrasikan fungsi amplifikasi kedalam control unit sehingga banyak jenis system pengapian sekarang yang dapat kita tenui tanpa menggunakan modul pengapian atau power transistor. Secara sederhana, fungsi modul pengapian ini adalah sebagai pengganti breaker point pada jenis pengapian konvensional.
Bekerjanya system pengapian adalah dengan cara memberi arus pemicu kepada modul pengapian sehingga modul akan memberi kesempatan bagi rangkaian primer ignition coil untuk membentuk rangkaian tertutup dan menghasilkan induksi. Dengan demikian prinsip kerja system pengapian ini hampir sama dengan system konvensional, dengan perbedaan waktu pembentukan medan magnet pada coil dikontrol oleh ECU.

Untuk memaksimalkan pengapian pada masing-masing silinder, beberapa jenis kendaraan telah mengaplikasikan system pengapian langsung dimana setiap silinder memiliki ignition coil secara individu. Dengan model ini, output pengapian yang dihasilkan menjadi labih baik sehingga memberi sumbangan bagi efektifitas pembakaran didalam silinder. 


Ketidaktepatan saat pengapian dapat berdampak pada timbulnya engine knock. Engine knock timbul apabila saat pengapian terlalu maju atau pengaruh pembakaran yang tidak terkontrol hingga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen komponen utama mesin khususnya yang berkaitan dengan pembakaran. Disamping itu knocking juga dapat timbul karena kwalitas bahan bakar yang tidak tepat ataupaun karena perubahan tekanan kompresi. Untuk mengantisipasi hal ini maka pada unit engine dipasangkan sebuah atau lebih sensor knock yang berfungsi untuk mendeteksi adanya knocking. Saat timbul knocking, sensor akan menghasilkan sinyal listrik yang dikirim ke ECU. Dengan sinyal ini ECU dapat menentukan pada silinder mana knocking timbul, kemudian merubah timing pengapian (dimundurkan) hingga knocking tidak terdeteksi lagi. Berikutnya ECU akan memajukan saat pengapian kembali secara bertahap sampai pada batas terdeteksi kembali knocking. Dengan pengontrolan saat pengapian ini maka akan dapat meningkatkan torsi mesin dan menghemat bahan bakar.